Langit dirundung gelap ketika rembulan tergantung samar pada belahan malam. Membuat langitku semakin pekat, hanya dingin yang melekat. Sesaat selanjutnya kunang-kunang mulai hadir bersama siulan angin yang mengusung gigil. Lantas risauku tentang gelap mulai pergi, berganti imajiku yang berkelakar tentang bintang-bintang yang andai bisa kuraih.
“Apakah kau sudah tidur?” bisikku sambil membelai badannya.
“Em...